Ahok (VIVA.co.id/Muhamad Solihin)
-
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama menyambut baik dijadikannya kasus
dugaan korupsi dalam kegiatan penyusunan APBD DKI sebagai kasus pertama yang
akan ditangani Satgas Anti Korupsi.
"Kalau tiga lembaga yang melacak
dugaan korupsinya, hasilnya akan lebih bagus," ujar Ahok, sapaan akrab
Basuki, di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa, 5 Mei 2015.
Ahok mengatakan, Pemerintah Provinsi DKI
Jakarta akan memberikan dukungannya kepada Satgas yang baru dibentuk itu dengan
jalan memberikan semua data yang dibutuhkan oleh lembaga itu untuk melakukan
penyelidikan.
"Kalau perlu sampai data APBD 2012
akan kita kasih," ujar Ahok menambahkan.
Dengan digunakannya kasus dugaan korupsi
dalam kegiatan penyusunan APBD DKI sebagai kasus pertama yang akan ditangani
Satgas Anti Korupsi, Ahok mengatakan, tindakan-tindakan korupsi yang selama ini
terjadi dalam kegiatan penyusunan APBD itu akan terkuak. Saat ini, baru kasus
dugaan korupsi dalam proyek pengadaan perangkat UPS di APBD DKI tahun 2014 saja
yang benar-benar ditangani secara serius oleh Bareskrim Mabes Polri.
"Semuanya akan ditarik (untuk
diselidiki)."
Satuan Tugas Anti Korupsi merupakan
lembaga yang dibentuk bersama oleh 3 lembaga, yaitu Komisi Pemberantasan
Korupsi, Kejaksaan Agung, dan Kepolisian RI. Lembaga itu dibentuk untuk
mengoptimalkan pemberantasan korupsi di Indonesia dengan memanfaatkan
kewenangan dan kemampuan yang dimiliki oleh masing-masing lembaga anggotanya.
Pembentukan Satuan Tugas Anti Korupsi
berawal dari makan siang bersama yang dilakukan oleh para pimpinan dari ketiga
lembaga penegakan hukum itu di Kejaksaan Agung kemarin. Pada hari ini, Satgas
tersebut menjadikan kasus dugaan korupsi dalam proses penyusunan APBD DKI
sebagai kasus pertama yang akan ditanganinya bersama. Penanganan itu, juga
dilakukan untuk menguji teknis dan mekanisme kerja Satgas. (Beno Junianto,
Fajar Ginanjar Mukti)
(mus)
SUMBER: VIVA.co.id
Posting Komentar