Dollar Naik, Pengrajin Kulit Menjerit


 Kerajinan kulit di Tanggulangin yang terdampak dari kenaikan kurs Dollar AS terhadap Rupiah.
TANGGULANGIN  Masih menguatnya kurs Dollar AS terhadap Rupiah berimbas pada pengrajin kulit diwilayah Kabupaten Sidoarjo, khususnya di Kecamatan tanggulangin untuk menunda exspor hasil kerajinannya ke luar negeri, Rabu (18/3/2015).

Karena dengan masih menguatnya kurs Dollar AS terhadap Rupiah, bahan baku kulit serta barang aksesoris pendukung untuk pembuatan tas, dompet, sepatu, koper, jaket dan sabuk mengalami kenaikan sebesar 15 persen.

HM. Zainul Lutfi, salah satu pengrajin kulit mengatakan bahwa dengan kenaikan kurs Dollar AS terhadap Rupiah secara otomatis berpengaruh terhadap kerajinan yang menggunakan bahan baku dari kulit.

“Saat ini kurs dollar mengalami kenaikan, secara otomatis bahan baku dan aksesoris pendukung untuk pembuatan tas, koper serta lainnya mengalami kenaikan,” katanya.

Sehingga dengan kenaikan bahan baku dan aksesoris itu sangat memberatkan para penggrajin kulit diwilayah Sidoarjo, khususnya di Kecamatan Tanggulangin karena mereka tidak berani menaikkan harga setelah selesai produksi.

“Kami berharap, pemerintah agar bertindak dengan cepat untuk segera ada upaya menurunkan kurs Dollar AS terhadap Rupiah,” harapnya.

Selain itu, komponen-komponen bahan baku untuk produksi tas dan koper banyak yang impor dari luar negeri yang harganya tentu juga mengalami kenaikan seiring naiknya kurs Dollar AS.

“Kalau harga ini dibiarkan naik terus, secara otomatis banyak penggrajin kulit yang akan gulung tikar dan akan berpengaruh dengan daya beli masyarakat,” terangnya.

Apalagi sejak adanya peristiwa lumpur Lapindo, usaha kerajina kulit di Kabupaten Sidoarjo masih lesu dan diperparah lagi dengan naiknya kurs Dollar AS terhadap Rupiah. (imams)

SUMBER: beritasidoarjo,com
Bagikan berita :

Posting Komentar

 
Supported by : Creating Website | MENOREH . Net - Media Partner
Copyright © 2013. Gading - All Rights Reserved
Created by News BUANA.Com
KONTAK REDAKSI