Hasil labu yang melimpah, menjadi salah
satu faktor pendukung munculnya inovasi usaha mie labu ini. Rachman
memanfaatkan labu kuning menjadi tepung labu, yang kemudian menjadi campuran
tepung terigu untuk membuat mie labu. Produk mie labu milik Rachman dipasarkan
dengan brand “ Bumie ” alias labu mie.
Besarnya minat masyarakat terhadap mie,
mendorong para ahli pangan untuk mengembangkan produk tersebut menjadi peluang
usaha dengan inovasi baru. Mie yang awalnya berbahan baku tepung terigu,
kini telah berhasil dikembangkan dengan menggunakan bahan baku labu. Salah satu
pelaku usaha mie yang memanfaatkan bahan baku labu adalah Rachman S Said.
Alumni IPB Fakultas Teknologi Hasil Pertanian ini, berhasil menciptakan
potensi usaha baru mie labu.
Hasil labu yang melimpah, menjadi salah
satu faktor pendukung munculnya inovasi usaha mie labu ini. Rachman
memanfaatkan labu kuning menjadi tepung labu, yang kemudian menjadi campuran tepung
terigu untuk membuat mie labu. Produk mie labu milik Rachman dipasarkan dengan
brand “ Bumie ” alias labu mie.
Bumie diproduksi dengan perbandingan
campuran bahan tepung terigu dan tepung labu 50% : 50%. Citarasa mie labu yang
tidak kalah dengan mie berbahan terigu, serta warna kuning alami dari labu
berhasil diterima pasar dan digemari para konsumen. Dibandingkan mie lainnya,
Bumie memiliki kandungan gizi yang lebih lengkap seperti kandungan selenium
yang bermanfaat mengendalikan berat badan. Serta warna jingga pada buah
tersebut mengandung betakarotin dan zat antioksidan yang berguna untuk mencegah
kanker.
Selain memiliki keunggulan gizi, labu
mie juga dilengkapi dengan bumbu dari ramuan bahan alami tanpa penggunaan MSG.
Bukan hanya itu saja, produk Bumie juga ditambahkan dengan sayuran kering, jadi
bisa dibilang Bumie merupakan mie instan yang penuh serat, mineral dan vitamin.
Labu mie yang diproduksi Rachman, dikemas dengan karton yang berbentuk gelas. “
Saya kemas seperti ini supaya image orang tidak menganggap mie instan sebagai
makanan murahan, ” jelas Rachman.
Dengan modal kurang lebih 200 juta hasil
patungan bersama empat orang rekannya, Rachman memulai usahanya dengan membeli
lima buah mesin pembuat mie. Dan berhasil memproduksi sepuluh ribu sampai
duapuluh ribu Bumie untuk setiap bulannya. Harga jual yang ditetapkan Rachman
untuk produknya yaitu seharga Rp 4.000,- per bungkus. Bila dihitung – hitung,
omset yang diperolehnya bisa mencapai 80 juta setiap bulannya.
Selama ini strategi pemasaran yang
dilakukan Rachman beserta rekannya, lebih berkonsentrasi melalui pameran –
pameran yang sering diadakan instansi pemerintah maupun swasta. Jumlah produksi
Bumie saat ini belum terlalu besar, “ Kami masih berkonsentrasi pada masalah
sosialisasi produk.” ujar Rachman. Inovasi labu mie yang unik ini, menjadi
peluang usaha baru yang memiliki prospek cukup bagus. Bagi Anda yang berminat
dengan usaha mie labu, berikut kami berikan cara pembuatan mie labu. Selamat
mencoba dan salam sukses.
Resep pembuatan mie labu
Bahan :
Labu parang
Tepung terigu
Garam
Telur ayam
Air
Minyak goreng
Tepung maizena.
Alat :
Panci
Baskom
Mixer
Penggiling mie
Blender
Proses pembuatan :
Proses pembuatan tepung :
a.Labu dipetik saat masih mangkel ( 5 –
10 hari lebih awal dari masa panen ), jika terlalu masak kadar airnya tinggi
dan dagingnya lembek, serta kadar patinya rendah.
b.Labu dikupas dan dibelah. Kemudian
lakukan pemblansiran ( proses ini seperti dikukus tetapi pengukus tidak perlu
ditutup ). Sedangkan untuk menghindari warna labu berubah menjadi cokelat,
rendam labu terlebih dahulu pada campuran air garam 1 %.
c.Selanjutnya labu diiris tipis dengan
ketebalan 0,1 sampai 0,3 cm. Kemudian dijemur atau dioven sampai kadar air yang
tersisa hanya 14%.
d.Kemudian hancurkan labu yang sudah
kering dengan menggunakan blender, untuk menghasilkan butiran kecil. Lakukan
penggilingan untuk tahap kedua, agar menghasilkan tepung labu yang lebih halus.
Proses pembuatan adonan :
a.Setelah di jadikan tepung, kemudian di
campur dengan tepung terigu, tepung maizena dan telur ayam
b.Kemudian di aduk menggunakan mixer,
tambahkan adonan dengan air hingga menjadi adonan yang mudah di bentuk dan
mudah di giling
c.Selanjutnya adonan digiling
menggunakan penggiling mie hingga menjadi pipih, dan menghasilkan potongan –
potongan mie yang panjang
d.Untuk memasaknya rebus dalam wajan
yang besar hingga terapung. Mie pun siap untuk diolah menjadi menu mie labu
yang lezat.
Sumber : Majalah Ide Bisnis
Posting Komentar