Ilustrasi Antara
JAKARTA - Tidak tercapainya kesepakatan
antara operator APTB dan PT. Trans Jakarta membuat Gubernur DKI Jakarta, Basuki
Tjahaja Purnama (Ahok) akan memberikan penyertaan modal pemerintah
besar-besaran.
Ketidaksepakatan penentuan besaran
tarif rupiah per kilometer terjadi lantaran operator APTB meminta
pembayaran sebesar Rp18.000, sementara PT Trans Jakarta memberi penawaran
antara Rp14.000- Rp 15.000.
"Kita kan sudah kasih opsi dua
surat pakai rupiah per kilometer, kita lagi mau lelang. Ya sudahlah, Organda
dan konsorsium saya juga sudah saya usul. Tetapi ini ada permainan apa, kok
sampai begitu mahal harganya," kata Ahok di Balai Kota.
Menurut Ahok, sebelum pelelangan empat
tahun yang lalu dengan sekarang harusnya harga lebih mahal yang sekarang. Ahok
mempertanyakan bagaimana konsorsium Trans Jakarta yang dibentuk dengan
kesepakatan rupiah per kilometer bisa lebih mahal.
"Makanya, begitu kita lelang yang
terakhir operator baru lebih murah makanya mereka teriak dia mau perpanjang
boleh tidak. Ya boleh," tegasnya.
Sewaktu keluar tender lebih murah
begitu, namun setelah dapat harga tender rupiah per kilometer menjadi
tergantung jenis mobil karena ada perhitungan lain, jelas Ahok.
"Ya harusnya semua mobil konsorsium
tidak usah ikut lelang asal ikut harga saja, tinggal beli bus masuk mereka
tidak mau. Ya maunya harga yang tempo dulu, ya bagaimana mungkin dulu lebih
mahal daripada sekarang jadi Anda kurang efisien," tambahnya.
Menurut Ahok, terkait perbedaan harga
ini, ia menawarkan kepada operator jika mau membeli mobil yang mewah Pemprov
DKI akan membayar lebih mahal sehingga orang Jakarta memiliki pilihan lebih
banyak.
"Kalau Organda tidak mau, tahun ini
saya akan PMP besar-besaran sama Trans Jakarta. Saya suruh produsen mobil untuk
siapkan mobil sejenis Hino bisa dua ribu mobil per tahun. Siapkan uang, kita
beli saja, jadi tidak perlu mengancam lagi," tegas Ahok.
Ahok menyatakan ingin semua transportasi
di Jakarta bisa beroperasi dengan baik.
Juni 2015 ini adalah akhir kontrak
operator APTB dengan PT. Trans Jakarta. Sebelumnya Ahok mengaku masih akan ada
pelelangan sesuai aturan hukum yang berlaku.
"Kalau tidak dilelang, kita bisa
masuk penjara. Mungkin akhir Mei kita sudah dapatkan angkanya," ujar Ahok,
saat berbicara pada Senin (4/5) dengan nada optimis. (Gloria Fransisca
Katharina Lawi)
Apps Bisnis.com available on:
Posting Komentar