Kalau aku sedang ke kebun binatang atau
ke tempat wisata yang terdapat binatang liar, tempat yang pertama kali aku
kunjungi adalah pasti burung-burung. Mulai dari burung cendrawasih yang punya
ekor yang indah sampai burung rajawali. Seetiap aku melihat burung rajawali,
aku suka berdiri di depannya cukup lama. Aku suka mengamat-amati burung
rajawali. Aku perhatikan paruhnya yang tajam, tatapan matanya yang tajam
melihat jelas kepadaku. Dalam imajinasiku, aku suka membayangkan kalau rajawali
itu sedang berbicara padaku. Membicarakan filsafat-filsafat dan pemikirannya
seandainya dia seperti manusia.
Bicara soal burung rajawali, ada banyak
hal yang bisa dipelajari dari burung rajawali ini dan kebetulan tadi aku
baca-baca kisah tentang rajawali and you know? Ada banyak hal yang bisa
dipelajari dari burung yang satu ini bahkan seingatku, Alkitab, Weda,
Tripitaka, Alquran mencatat tentang burung yang satu ini. Apa aja sih? Let's us
see
1. Penerjang badai
Burung rajawali adalah burung penerjang
badai. Ketika badai datang, burung rajawali akan tetap terbang bahkan akan terbang
lebih tinggi dari awan badai hingga menembus awan. Tahukah kamu kenapa? Rupanya
berdasarkan penelitian, keadaan di atas awan badai sungguh tenang dan tak
terjadi badai seperti di bawah awan badai sehingga bagi rajawali, dia akan bisa
terbang tanpa menggunakan kekuatan lebih banyak.
Apa pelajaran hidupnya? Masalah yang
kita hadapi di hidup ini sama seperti awan badai. Nah disinilah pilihan kita
dalam menghadapi 'awan badai' masalah kita. Apakah kita akan menghadapinya dan
menerjangnya seperti burung rajawali atau malah undur teratur dan bersembunyi
di balik 'pohon'? Tuhan memberikan kita kekuatan seperti rajawali untuk
menghadapi masalah yang kita hadapi, sekarang pilihannya mau dipakai untuk
'terbang ' lebih tinggi atau 'berlindung' di bawah pohon?
2. Pencari mangsa tercekatan
Burung rajawali memiliki mata yang tak
dialiri oleh darah tapi cairan bening untuk memberi makanan pada bola matanya
sehingga mengakibatkan dia dapat melihat dengan baik objek bergerak pada jarak
5km walaupun objek tersebut bersembunyi pada rerumputan. Burung rajawali selalu
fokus pada apa yang dia incar walau dia tahu ada hambatan atau tantangan, tapi
dia fokus pada tujuannya yaitu mencari mangsa.
Pelajaran apa yang kita bisa ambil? Nah
kita harus memiliki tujuan dalam hidup ini. Mungkin berat kali ya bahasanya
sederhananya ngapain sih hidup? Nah setelah kita tahu untuk apa hidup ini, kita
perlu melakukan pergerakan yang membuat kita bisa mencapai apa yang kita
inginkan. Setiap kita punya tujuan hidup yang berbeda dan khusus dalam dunia
ini. Ini semua sudah diatur oleh Tuhan. Yang harus kita lakukan adalah tanya
Tuhan dan lakukan apa yang ingin Tuhan kita kerjakan dalam hidup ini.
3. Pemilik umur tertua dari segala aves
Tahu gak kamu kalau burung rajawali itu
seumuran lho ama manusia. Ah masak? Beneran, tapi itu tergantung pilihan burung
rajawalinya juga sih sebenarnya. Jadi burung rajawali paling tua bisa mencapai
umur 70 tahun, tapi bisa juga hanya 40 tahun. Nah dari kedua hal inilah
rajawali harus memilih apakah dia akan hidup hanya 40 tahun atau 70 tahun.
Sekedar info, ketika rajawali umurnya mendekati 40 tahun, maka bulu-bulunya itu
makin lebat, cakarnya makin tumpul dan paruhnya juga makin tumpul dan makin
bengkok. Jika dia tidak melakukan transformasi, dia hanya akan mencapai umur 40
tahun, tapi jika ia bertransformasi, dia bisa mencapai 70 tahun. Nah bagaimana
cara transformasinya? Burung rajawali akan terbang ke gunung yang tinggi dan
membuat sarangnya. Nah saat itu adalah saat paling kritis buat burung rajawali.
Pertama dia menghancurkan paruhnya yang bengkok dengan cara mematuk-matukkannya
ke batu cadas hingga benar-benar hancur. Nah setelah beberapa waktu, paruhnya
yang baru akan tumbuh. Paruh yang runcing dan kuat. Setelah itu dia akan
memotong kuku-kukunya dengan cara mematahkannya menggunakan paruh baru.
Bayangkan, kuku jarimu digigit pake gigi barumu yang kuat. Seperti itulah.
Setelah beberapa waktu cakar barunya akan tumbuh kembali dengan yang lebih
tajam. Kemudian dia akan mencakar sayapnya yang telah lebat dengan bulunya
hingga botak. Sayap botak. Bayangin kamu mencakar tubuhmu yang berambut lebat
dengan kuku jarimu. Kebayang gak? Engga ya? Serem sih. Berdarah gak? Jelas
berdarah. Darahnya mengalir dengan deras. Tapi setelah itu bulunya yang baru
akan tumbuh. Berapa lama sih prosesnya? Prosesnya sekitar 6 bulan dan setelah
itu rajawali akan menyongsong 30 tahun sisa hidupnya.
Apa yang bisa kita pelajari? Hidup juga
sebuah proses man. Kita mungkin pernah mengalami hidup yang terasa garink abis
dan saking garinknya ampe berbunyi kriuk-kriuk deh tuh krupuk kalo dimakan. Eh
kok jadi ngomongin krupuk ya? Balik lagi ok. Nah ada saatnya kita benar-benar
merasa hidup itu mengalami kekeringan. Tapi ingat, sama seperti rajawali,
apakah kita akan melanjutkan hidup kita atau berhenti saja? Saat yang paling
baik, tempat yang paling baik untuk menyegarkan hidup kita lagi adalah dengan
kembali kepada sumber hidup yaitu Tuhan. Tuhan ingin agar kita kembali pada-Nya
makanya ada namanya kekeringan hidup. Segeralah mendekat pada Tuhan jika kita
mengalaminya agar kita dipulihkannya.
Sama seperti burung rajawali. Terbanglah
tinggi melebih awan-awan, mengatasi badai hidup, melompati batas-batas
kenormalan yang dibuat oleh sekeliling kita. Jadilah berbeda. Tunjukkan gayamu.( Yonathan Setiadi)
Sumber :
http://elektron17.wordpress.com/
Posting Komentar