Ilustrasi
Perguruan Tinggi (Istimewa)
Jakarta - Indonesia menjalin kerja sama
dengan Vietnam untuk memperkuat dunia Pendidikan. Kedua negara sepakat untuk
meningkatkan kerja sama di bidang bahasa, budaya, serta pendidikan vokasi.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
(Mendikbud), Anies Baswedan, menyampaikan, Indonesia akan terus menjalin
hubungan kerja sama dengan negara-negara di kawasan ASEAN termasuk Vietnam.
Pihaknya menginginkan agar dibuka pusat pembelajaran bahasa dan budaya
Indonesia di Vietnam.
“Kita ingin pengaruh Indonesia lebih
besar ke negara-negara tetangga kita. Salah satu cara mempengaruhinya adalah
dengan kita memiliki aktivitas bahasa dan kebudayaan," kata Anies setelah
bertemu Menteri Pendidikan dan Pelatihan Vietnam, Pham Vu Luan, di Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), Jakarta, Rabu (28/1).
Kunjungan Menteri Pendidikan dan
Pelatihan Vietnam ke Indonesia dalam kapasitasnya sebagai Presiden Organisasi
Menteri-Menteri Pendidikan ASEAN atau Southeast Asian Ministers of Education
Organization (SEAMEO). Hadir mendampingi Duta Besar Vietnam untuk Indonesia,
Nguyen Xuan Thuy.
SEAMEO merupakan salah satu organisasi
yang terdepan di kawasan Asia Tenggara dalam pengembangan bidang pendidikan,
ilmu pengetahuan, dan kebudayaan. Institusi yang berkantor pusat di Bangkok,
Thailand ini memiliki 21 pusat regional di sejumlah negara Asia Tenggara dan
Indonesia termasuk di dalamnya.
Anies menekankan negara-negara di
kawasan Asia Tenggara harus memiliki peran lebih besar di percaturan global.
Ini merupakan pertemuan SEAMEO yang kedua setelah November 2014 dengan upaya
meningkatkan fasilitas belajar di sekolah. Selain itu, pembelajaran di kelas
harus lebih efektif.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Pham
Vu Luan menyambut kerja sama dengan Indonesia. Ia meminta pemerintah Indonesia
agar menambah jumlah kuota pelajar Vietnam yang ingin melanjutkan pendidikan ke
Indonesia menggunakan pengantar bahasa internasional.
“Selama ini telah dijalin kerja sama
kursus singkat. Kami ingin kerja sama kursus yang lebih panjang dan juga
pendidikan master,” katanya.
Maria Fatima Bona/EPR
Sabtu,
12 Juli 2014
Posting Komentar