BISNIS KERAJINAN SANDAL DI PULAU BALI

Bisnis kerajinan sandal bali meraup devisa 1,55 juta dolar AS di tahun 2014. Peluang ini dimanfaatkan masyarakat untuk mendapat untung dari bisnis sandal bali.
      
Bagi sebagian besar wanita, tampil menarik dari kepala hingga ujung kaki menjadi sebuah kewajiban yang tak mungkin terpisahkan dari kaum hawa. Bahkan agar kedua kaki mereka tetap bersih dan terlihat menarik, kalangan wanita tak segan-segan untuk membeli puluhan pasang alas kaki untuk menyempurnakan penampilan mereka setiap hari.

Peluang inilah yang kemudian dimanfaatkan para pelaku usaha di Pulau Bali untuk memproduksi aneka kerajinan sandal cantik yang dewasa ini banyak mendapat sorotan dari masyarakat lokal maupun konsumen dari luar Pulau Bali.

Beberapa jenis sandal bali yang belakangan ini mulai dilirik pasar antara lain sandal santai model flat, sandal wedge, sandal bali kulit ular, sandal pantai atau sandal jepit bali, sandal handmade kain katun,  serta beberapa jenis sandal lainnya yang memiliki peminat cukup banyak sehingga kerajinan sandal asli Bali ini mulai banyak digeluti masyarakat di Pulau Dewata tersebut.

Dari sekian banyak jenis sandal bali yang sekarang ini marak beredar di pasaran, salah satu jenis sandal yang cukup populer di kalangan wanita adalah sandal jepit jenis Jepun Bali. Jenis sandal bali yang satu ini sangat mudah dikenali karena semua desain memakai hiasan bunga jepun Bali atau kamboja dalam kemasan warna cantik sehingga sangat cocok untuk para remaja putri.

Bisnis kerajinan sandal Bali ini bisa mudah Anda jumpai di beberapa kawasan wisata Pulau Dewata seperti di kelompok art shop Ubud contohnya di kios Bali Handicraft, Bali Product, Wholesale Bali Craft, Wholesale Bali Handicraft Wooden, Bali Mask, Lombok Crafts, Drum Djembe, Bali Sandals, atau di Bali Natural Book.

Menurut berita yang dimuat di Antara News- Denpasar, bisnis kerajinan sandal bali pernah berhasil meraup devisa sebesar 1,55 juta dolar AS pada tahun 2014. Angka tersebut dicapai dalam kurun waktu sekitar delapan bulan pada periode Januari sampai dengan Agustus 2014. Namun pada bulan selanjutnya permintaan pasar mulai berkurang sekitar 2,09 persen dibandingkan periode bulan yang sama pada tahun sebelumnya yaitu tercatat sekitar 1,58 juta dolar AS.

Kendala Pemasaran Sandal Bali ke Luar Negeri
Beberapa pengusaha kerajinan dan eksportir sandal bali menjelaskan bahwa lesunya perdagangan sandal dan sepatu ke luar negeri atau berkurangnya turis memilih oleh–oleh berupa sandal sebagai akibat kondisi ekonomi Indonesia secara garis besar sedang tidak sehat.  Selain itu, minat konsumen terhadap hasil industri kerajinan di Bali sedang mengalami titik jenuh. Ditambah lagi kondisi pasar ekspor yang lesu menjadi masa-masa sulit terhadap kemunduran strategi pemasaran produk kerajinan sandal di Pulau Dewata. Tidak seperti empat tahun silam, meski krisis ekonomi namun masih bisa diatasi para pelaku industry kerajinan di Bali dengan ramainya pemesan atau pembeli dari dalam negeri.

Pembeli luar negeri seperti turis dari Eropa mengalami penurunan yang cukup drastis, padahal strategi pemasaran ekspor dari barang–barang kerajinan masyarakat Bali sekitar 45 persen dijual ke Belanda, Jerman dan Italia, sedangkan sisanya dikirim ke negara–negara Eropa lainnya. Rata-rata prosentase daya beli turis mancanegara tersebut sekitar 9,5 persen (Jerman), Italia sekitar 8,2 persen, Amerika Serikat 6,7 persen dan sisanya ke negara-negara Eropa lainnya.

Dinas Perindustrian dan Perdagangan provinsi Bali, mencatat realisasi ekspor souvenir berupa alas kaki dari sisi volume mengalami penurunan sebesar 28,42 persen dari target 280.768 unit (tahun 2013) menjadi 200.960 unit pada tahun berikutnya, 2014. Penurunan sebesar 28,42 persen tersebut menekankan bahwa harga persatuan unit dari alas kaki buatan tangan-tangan terampil perajin Bali memburuk.

Dari sekian banyak jenis kerajinan souvenir khas pulau Dewata, ekspor alas kaki atau usaha sandal sebagai peluang bisnis rumahan terfokus pada kerajinan sandal cantik adalah salah satu terpopuler dari komoditas hasil industri rumah tangga masyarakat pulau Dewata yang bisa menembus pasaran luar negeri sehingga tercatat sebagai kontribusi cukup besar yaitu sekitar 0,45 persen dari total keseluruhan nilai ekspor Bali yang sudah mencapai angka 341,81 juta dolar AS.

Belakangan ini, perdagangan sandal hasil kerajinan Bali sudah menunjukkan geliat membaik karena pengaruh besar dari situasi ekonomi global Indonesia terhadap pangsa pasar di Eropa dan Amerika. Apalagi para pebisnis muda telah mengetahui selera konsumen yang senang dengan aneka souvenir dari benda-benda dengan bentuk unik dan cantik, seperti yang terbaru berupa sandal jepit dari pelepah pisang dan daun lontar khusus pesanan turis dari Italia, masih tetap dilayani meski dalam jumlah tidak terlalu banyak karena keterbatasan bahan-bahan mentah dengan kualitas terjamin.


Peningkatan konsumen mulai datang dari beragam pembeli baik itu dari dalam negeri hingga orang asing yang kebetulan sedang berlibur ke pulau Dewata, mereka memburu souvenir berupa dompet, tas atau sepatu sendal hingga ke toko – toko seni berskala kecil di area wisata Bali. Tak dipungkiri bahwa sektor pariwisata memberikan andil terbesar dalam mendorong perkembangan ekspor kerajinan souvenir termasuk salah satunya permintaan sandal bali ke luar negeri. (***)
Bagikan berita :

Posting Komentar

 
Supported by : Creating Website | MENOREH . Net - Media Partner
Copyright © 2013. Gading - All Rights Reserved
Created by News BUANA.Com
KONTAK REDAKSI