Kalyanasundaram.
©The Better India/DNA India
Kalyanasundaram adalah seorang
pustakawan asal India yang memiliki hati emas. Selama masa kerjanya 35 thun,
Kalyanasundaram diketahui telah mendonasikan hampir semua gajinya untuk panti
asuhan dan anak-anak yang tidak mampu. Bahkan kini pun, setelah sudah pensiun,
pria ini tetap mendonasikan uang pensiunnya untuk anak-anak tidak mampu. Meski
tak memiliki banyak benda berharga, Kalyanasundaram mengaku bahwa dia merasa
sebagai orang paling kaya di dunia.
Pria berusia 73 tahun asal Tamil Nadu
ini mulai berpikir untuk membantu orang tak mampu di sekitarnya sejak di usia
muda. Kalayanasundaram sudah kehilangan ayahnya sejak berusia satu tahun dan
ibunya bersusah payah membesarkannya sendirian. Ketika akan dewasa, dia
mengalami perubahan suara ekstrem. Suaranya menjadi sangat tinggi dan ini
sangat mengganggunya hingga dia merasa depresi.
Namun kemudian seseorang berkata
padanya: "Jangan khawatirkan tentang seperti apa suaramu, namun lebih
berusahalah untuk membuat orang lain bicara baik tentangmu." Kalimat ini
yang kemudian membuatnya ingin mendedikasikan hidupnya untuk membantu orang
lain. Kalyanasundaram menjelaskan bahwa alasannya membantu orang lain adalah
untuk membuat dirinya sendiri bahagia.
"Orang mulai berpikir aku mulai
berbuat amal ketika sangat kecil dengan mendonasikan pakaian dan membantu anak
lain belajar. Mereka mengaitkannya dengan alasan-alasan besar, padahal aku
melakukannya untuk diriku sendiri," ungkapnya, seperti dilansir
Odditycentral.
Ketika perang Indo-China meletus,
tampaknya hanya Kalyanasundaram murid pertama yang mendonasikan sebuah kalung
emas untuk didonasikan pada dana pertahanan negara. Setelah lulus kuliah, pria
ini langsung bekerja sebagai pustakawan. Tetapi Kalyanasundaram tidak
menggunakan uang gajinya untuk dirinya sendiri. Dari 140 rupee yang diterimanya
setiap bulan, 100 rupee didonasikan olehnya untuk panti asuhan dan anak-anak
terlantar. Sementara dia hanya menggunakan 40 rupee saja.
Hal inilah yang membuat Kalyanasundaram
memutuskan untuk tidak menikah. Karena setelah menikah dia harus memberi nafkah
keluarganya sehingga dia tak punya cukup uang untuk disumbangkan. Selama itu,
ketika gajinya naik dia juga menaikkan jumlah sumbangannya per bulan. Tak hanya
itu saja, Kalyanasundaram juga mencari pekerjaan lain untuk mendapatkan uang
tambahan agar bisa berdonasi lebih banyak.
Kalyanasundaram mengaku sangat tersentuh
dengan kehidupan dan penderitaan orang miskin sehingga dia ikut tidur di dekat
rel kereta api dan di sembarang tempat untuk merasakan sendiri apa yang dilalui
oleh orang-orang tersebut.
Kalyanasundaram telah mendapatkan banyak
penghargaan dalam bidang kepustakaan dan dinobatkan sebagai Man of the
Millenium. Dia mendapat hadiah 300 juta rupee dan langsung menyumbangkan semua
hadiahnya tersebut. Setelah pensiun, dia mendapatkan dana tunjangan sebesar
satu juta rupe yang juga langsung disumbangkannya.
Kalyanasundaram mendirikan organisasi
amal bernama Paalam yang berfungsi sebagai jembatan antara donatur dan orang
yang buruh dibantu. Organisasi ini membantu dana pendidikan anak tak mampu dan
biaya pengobatan untuk mereka. Mereka juga mengadakan donor darah dan membantu
orang yang cacat.
"Seseorang bisa mendapatkan uang
(untuk beramal) dengan tiga cara, yaitu dengan uang sendiri, dengan uang orang
tua, atau dengan uang orang lain. Namun tak ada yang lebih memuaskan selain
berdonasi dengan uang hasil jerih payahmu sendiri," pungkas
Kalyanasundaram.( Kun Sila Ananda)
SUMBER: Merdeka.com
Posting Komentar