Bogor, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
(Mendikbud), Anies Baswedan, menghadiri Kompetisi Matematika Nalar Realistik
Se-Indonesia (KMNR) tahun 2015, di Bogor, Sabtu (11/4/2015). Sebanyak 1.500
finalis dari 80.000 peserta mulai dari jenjang SD, SMP, hingga SMA berlaga di
KMNR. Kompetisi tersebut terdiri dari tiga tahapan yang harus dilalui peserta
untuk menjadi finalis, diantaranya adalah tahap try out, tahap penyisihan, dan tahap final.
Mendikbud menyampaikan, para finalis
KMNR tersebut adalah siswa-siswa yang terpilih dari seluruh pelosok wilayah
Indonesia. Kompetisi ini, kata dia, merupakan bagian dari menciptakan generasi baru
Indonesia yang nalarnya kuat. “Insya Allah membuat Indonesia nanti maju karena kita memiliki anak-anak yang dari pelajaran matematika ini
mereka memiliki logika yang kuat,” tuturnya.
Mendikbud mengungkapkan, pengalaman
mengikuti kompetisi ini merupakan pengalaman yang penting bagi para finalis
karena mengerjakan soal-soal dengan jujur. Di Indonesia, kata dia, membutuhkan
generasi baru yang menomorsatukan kejujuran. “Insya Allah di ruangan ini nanti
anak-anak yang cerdas, anak-anak yang berprestasi,
logikanya kuat, dan integritasnya utuh,” ujarnya.
Kompetisi tahunan yang rutin
diselenggarakan oleh Klinik Pendidikan MIPA (KPM) yang ke-10 kali ini memiliki keunikan
tersendiri, yakni menggunakan Sistem Metode Seikhlasnya (SMS). SMS maksudnya
adalah para peserta dibebaskan untuk membayar semampunya dalam mengikuti KMNR.
Penerapan SMS bertujuan agar anak-anak cerdas yang berasal dari keluarga tidak
mampu secara finansial dapat mengikuti kompetisi tersebut.
Mendikbud mengatakan, pendidikan
tidak boleh dipandang sekadar program pemerintah saja tetapi pendidikan harus
menjadi sebuah gerakan. Melalui gerakan belajar matematika ini, kata dia,
adalah salah satu contoh gerakan masyarakat yang muncul dengan inisiatif untuk
menyelesaikan masalah pendidikan di bidang matematika. “Itulah bukti bahwa di
Indonesia masih amat banyak orang-orang baik yang membuat Indonesia bisa maju,”
katanya.
Pada kesempatan ini, Mendikbud secara khusus mengapresiasi pendiri KPM, Ridwan Hasan Saputra,
yang telah memberikan kesempatan kepada anak-anak dari seluruh level jenjang ekonomi masyarakat untuk dapat belajar matematika dan mengikuti
KMNR. Mendikbud juga mengapresiasi seluruh relawan-relawan KPM dan pihak-pihak
lainnya yang telah bekerja bersama untuk memfasilitasi anak-anak muda dalam
proses belajar dan mengikuti kompetisi tersebut.
Mendikbud mengimbau, agar para orang
tua dari para finalis KMNR untuk dapat saling berkomunikasi dan berbagi
informasi. Dia juga mengajak para orang tua yang hadir dapat menceritakan
pengalaman anaknya mengikuti KMNR kepada orang tua lainnya sehingga mampu
menumbuhkan keinginan membawa anak-anaknya untuk mengikuti kompetisi tersebut.
“Keberhasilan yang bapak ibu dorong di anak-anak adalah inspirasi bagi orang
tua yang lain,” ucapnya. (Agi Bahari)
SUMBER:
Kemendikbud
Posting Komentar