Jakarta - Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja
Purnama (Ahok) mengaku banyak menemukan anggaran siluman di APBD DKI tahun
2014.
Anggaran siluman itu banyak masuk di Dinas Pendidikan DKI Jakarta khususnya
dalam penyediaan sarana dan prasarana.
"Banyaklah macam-macam pokoknya aneh-aneh. Ya digital laptop-laptop,
proyektor, aneh-aneh aja. Semua banyak banget," ujar Ahok di Balaikota DKI
Jakarta, Kamis (19/3/2015).
Menurutnya, dugaan anggaran siluman DKI tahun 2014 itu sudah diserahkan kepada
Bareskrim Polri dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk segera diusut.
"KPK udah lupakan lah, kan udah diambil polisi. Tapi tergantung KPK,"
katanya.
Ahok mengatakan, anggaran siluman yang masuk di 2014 cukup besar terkait
peningkatan mutu ruang kelas di sekolah.
Bahkan, angkanya dapat mencapai Rp 6 miliar untuk satu sekolah. Angka ini tidak
jauh berbeda dengan Uninterruptible Power Supply (UPS).
Contoh lain yang dianggap sebagai anggaran siluman adalah pengadaan Classroom
Audio System (CRASS) SMA/SMK yang dianggarkan Rp5 miliar.
Pengadaan ini diajukan oleh Suku Dinas (Sudin) Pendidikan Menengah Jakarta
Timur dengan tujuan meningkatkan sarana dan prasarana.
Berdasarkan hasil draf APBD 2014 setidaknya terdapat beberapa anggaran siluman
yang dimaksud oleh Ahok.
Berikut adalah anggaran yang diduga siluman:
1. Pengadaan Colaboration Active Classroom (CAC) untuk SMK yang diajukan Sudin
Pendidikan Menengah Jakarta Barat dengan nilai anggaran Rp 6 miliar.
2. Pengadaan Colaboration Active Classroom (CAC) untuk SMA yang diajukan Sudin
Pendidikan Menengah Jakarta Barat dengan nilai anggaran Rp 6 miliar.
3. Pengadaan Multimedia Interactibe Class untuk SMP diajukan oleh Dinas
Pendidikan DKI Jakarta dengan nilai anggaran Rp 4,5 miliar.
4. Pengadaan Alat Digital Education Classroom SMAN 23 yang diajukan Sudin
Pendidikan Menengah Jakarta Barat dengan nilai anggaran Rp 6 miliar.
5. Potable Wireless Interactive Digital Equiments Fot Class Room untuk SMA
diajukan Sudin Pendidikan Menengah Jakarta Barat dengan nilai anggaran Rp 2,5
miliar.
6. Portable Wireless Interanctive Digital Equipments For Class Room untuk SMA
diajukan Sudin Menengah Jakarta Timur dengan nilai anggaran Rp 2,5 miliar.
7. Pengadaan alat Digital Education Classroom SMKN 9 diajukan Sudin Pendidikan
Menengah Jakarta Barat dengan nilai anggaran Rp 6 miliar.
8. Pengadaan alat Digital Education Classroom SMKN 17 diajukan Sudin Pendidikan
Menengah Jakarta Barat dengan nilai anggaran Rp 6 miliar.
9. Pengadaan Digital Classroom diajukan Sudin Pendidikan Menengah Jakarta
Selatan dengan nilai anggaran Rp 5 miliar.
10. Pengadaan alat Digital Education Classroom SMAN 84 diajukan Sudin
Pendidikan Menengah Jakarta Barat dengan nilai anggaran Rp 6 miliar.
Berdasarkan APBD DKI Jakarta 2014 tercatat ada sekitar 33 program untuk
melakukan peningkatan mutu kelas. Setidaknya ada sekitar Rp148.500.000.000
untuk merealisasikannya.
Sedangkan, perhitungan yang dilakukan untuk anggaran pelolaan dan pengadaan
pohon menghabiskan anggaran sekitar Rp135.188.040.658.
Sedangkan Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta mendapatkan anggaran Rp
2,44 triliun dalam APBD DKI Jakarta 2014.
Lalu perhitungan yang dilakukan, anggaran pengadaan tong sampah menghabiskan
anggaran senilai Rp38.854.373.225. Sedangkan Dinas Kebersihan DKI Jakarta
mendapatkan anggaran Rp2,3 triliun dalam APBD DKI Jakarta 2014. [ton
SUMBER: INILAHCOM,
Posting Komentar