“Rambutan Goreng” Camilan Unik dari
Jambi
Di dalam buah rambutan
tersimpan
Seperti halnya fashion, buah-buahan pun
memiliki masa tren nya sendiri-sendiri. Misalnya saja rambutan. Rambutan
merupakan sebagian dari komoditas buah yang mendapat prioritas untuk
dikembangkan. Umumnya rambutan berbunga pada akhir musim kemarau dan membentuk
buah pada musim hujan, antara bulan September atau November hingga februari.
Rambutan (Nephelii lappacei) banyak
ditanam sebagai pohon buah, terkadang ditemukan sebagai tumbuhan liar,terutama
di luar Jawa. Tumbuhan tropis ini memerlukan iklim lembab dengan curah hujan
tahunan paling sedikit 2000 mm. Rambutan merupakan tanaman dataran rendah
hingga ketinggian 300-600 dpl.
Biasanya tumbuhan ini tingginya antara
15-25 m, bercabang-cabang, dan daunnya berwarna hijau. Buah bentuknya bulat
lonjong, panjang 3-5 cm dengan duri temple (rambut) lemas sampai kaku. Kulit
buah berwarna hijau, dan menjadi kuning atau merah kalau sudah masak. Dinding
buah tebal. Biji berbentuk elips, terbungkus daging buah berwarna putih
transparan yang dapat dimakan dan banyak mengandung air. Rasanya bervariasi
dari masam sampai manis. Kulit biji tipis berkayu.
Ada beberapa varietas rambutan yang ada
di Indonesia diantaranya Ropiah, Si Macan, Si Nyonya, Lebak Bulus, Binjai dan
lain-lain. Citarasa dan produktivitas rambutan binjai sangat unggul. Rambutan
binjai dikenal memiliki rasa manis yang sangat segar dengan buah yang tebal dan
ngelotok dari kulitnya.
Buah rambutan mengandung karbohidrat,
protein, lemak, fosfor, besi, kalsium dan vitamin C. Kulit buah mengandung
tanin dan saponin. Biji mengandung lemak dan polifenol. Daun mengandung tannin
dan saponin. Kulit batang mengandung tannin, saponin, flavonida,
pectic substance, dan zat besi.
Di dalam buah rambutan tersimpan
khasiat obat yang tak ternilai harganya,
menurut kajian pakar tanaman obat, buah rambutan memuat besi, kalium, sapai
vitamin C. dalam setiap 100 gram (sekitar 3 buah rambutan terkandung 69 kalori,
18,1 gram karbohidrat, serta 58 mg vitamin). Kadar serat rambutan juga cukup
tinggi, sekitar 2 gram per 100 gram berat buah.
Buah rambutan biasanya dikonsumsi dalam
keadaan segar, namun dapat juga diolah menjadi buah kalengan atau manisan buah.
Pengawetan semacam ini dapat memperpanjang masa menikmati buah rambutan sampai
diluar musim.
Selain diolah menjadi buah kaleng atau
manisan buah, ternyata buah rambutan dapat diolah menjadi cemilan yang cukup
unik. Di sentra produksinya yang terletak di daerah Tangkit Baru, Muaro Jambi,
sekitar 16 km arah timur Kota Jambi, buah rambutan diolah menjadi cemilan
rambutan goreng. Rasa cemilan ini manis seperti kurma. Produk ini mampu
bertahan hingga 6 bulan untuk dikonsumsi. Jika Anda berkunjung ke Jambi jangan
lupa membeli oleh-oleh rambutan goreng.
Meurut salah seorang pembuatnya, untuk
membuat rambutan goreng, buah rambutan yang telah dikupas diolah sedemikian
rupa sampai kering. Rambutan yang sudah kering kemudian digoreng dalam baluran
tepung terigu yang telah dicampur sedikit garam. (***)
Diolah dari berbagai sumber
Posting Komentar