Puluhan maskapai penerbangan di
Indonesia mendapat rapor merah dari Uni Eropa terkait faktor keamanan dan
dilarang beroperasi di wilayahnya. Sebagian besar maskapai kecil, lainnya
dimiliki konglomerat papan atas.
Sriwijaya Air
Sejumlah insiden minor tercatat dalam
sejarah Sriwijaya Air yang baru seumur jagung. Didirikan 11 tahun silam, salah
satu pesawat milik maskapai besutan keluarga Lie ini pernah tergelincir 2008
lalu di Bandar Udara Sultan Thaha dan menabrak tiga orang. Insiden diakibatkan
kerusakan pada sistem hidraulik rem. 13 orang mengalami luka-luka akibat
insiden tersebut.
Lion Air
Lion Air mencatat pembelian terbesar
dalam sejarah Airbus dan Boeing. Namun ambisi ekspansi maskapai besutan konglomerat
Rusdi Kirana ini tidak berbanding lurus dengan faktor keamanan. 2013 lalu salah
satu pesawatnya tergelincir di Bandara Ngurah Rai dan tercebur ke laut.
Sedikitnya 45 orang mengalami luka-luka. Tercatat sebanyak 24 insiden pernah
dialami Lion Air dalam sejarahnya
Merpati
Nusantara Airlines
Kendati
mengalami kebangkrutan Februari 2014 silam, Merpati tetap masuk dalam daftar
hitam Uni Eropa. Maskapai pelat merah ini mencatat berbagai macam insiden yang
menelan korban jiwa. 2009 silam pesawat Twin Otter hilang di Papua. Sebanyak 15
penumpang tewas. Mei 2011 pesawat bernomer penerbangan 8968 jatuh di perairan
dekat Bandar Udara Utarom, Kaimana, Papua Barat. Seluruh penumpang Tewas.
Citilink
Anak perusahan Garuda Indonesia yang
khusus melayani penerbangan murah ini sejatinya belum pernah mengalami insiden
serius, kecuali 2011 silam saat penerbangan 087 dibatalkan setelah mengudara
lantaran kerusakan pada mesin. Dengan berbekal armada pesawat yang rata-rata
berusia 5,7 tahun, Citilink diyakini tidak lama lagi akan keluar dari daftar
hitam Uni Eropa.
Batik Air
Serupa
dengan Citilink, Batik Air belum pernah mengalami insiden sejak pendiriannya
2013 silam. Larangan beroperasi disematkan pada maskapai murah ini karena
kedekatannya dengan perusahaan induk Lion Air dalam hal pemeliharaan pesawat.
Lion Air saat ini banyak dikritik karena terlalu banyak berhemat di bidang
Maintenance, yang mengakibatkan pesawat sering mengalami kerusakan.
Riau Airlines
Maskapai Riau Airlines didirikan pada
tanggal 12 Maret 2002 dan mulai beroperasi pada Desember 2002. Maskapai ini
adalah satu-satunya maskapai Indonesia yang berkantor pusat di luar Jakarta dan
sepenuhnya dimiliki oleh pemerintah daerah. Sempat jatuh bangkrut, Riau
Airlines kembali beroperasi dengan Boeing 737-500 dan beberapa pesawat kecil
yang melayani rute penerbangan lokal.
Garuda Indonesia
Garuda adalah contoh terbaik kebangkitan
maskapai Indonesia. Sempat masuk dalam daftar hitam Uni Eropa, maskapai pelat
merah ini berbenah diri dan mampu merangsek dalam daftar maskapai terbaik di
dunia. Oleh Skytrax, Garuda 2010 lalu dianugerahi pengarhagaan sebagai Most
Improved Airline. Setahun kemudian Garuda juga mendapat predikat maskapai
regional terbaik di dunia.(***)
Posting Komentar